Korban Tewas Bom di Rumah Menhan Afghanistan Jadi 8 Orang

Jakarta, CNN Indonesia --

Korban meninggal dalam serangan bom mobil di rumah dinas Pelaksana Tugas Menteri Pertahanan Afghanistan, Bismillah Khan Mohammadi, di wilayah Sherpur, Ibu Kota Kabul bertambah menjadi delapan orang.

Selain itu, 20 orang terluka dalam serangan bom mobil yang di wilayah elite itu.

Insiden serangan bom mobil itu terjadi dekat daerah pusat pemerintahan dan kantor perwakilan diplomatik negara asing yang dijaga ketat aparat keamanan.

Dilansir Reuters, Rabu (4/8), menurut Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Mirwais Stanekzai, serangan bom itu diduga menargetkan Mohammadi. Bom meledak di halaman rumah dinas sang menteri.

Akan tetapi Mohammadi sedang tidak berada di tempat saat kejadian. Namun, seorang ajudannya terluka akibat serangan itu.

Keluarga Mohammadi yang juga tidak berada di lokasi kejadian langsung diungsikan ke lokasi yang lebih aman setelah serangan terjadi.

Stanekzai mengatakan serangan bom itu terjadi di daerah yang menjadi kompleks kediaman para pejabat negara dan juga menampung kantor perwakilan diplomatik.

Beberapa jam setelah serangan, Mohammadi menerbitkan video menyatakan dia dalam keadaan baik-baik saja.

"Saya memastikan kepada seluruh rakyat serangan seperti itu tidak bakal menggentarkan keteguhan saya untuk melindungi rakyat dan negara ini," kata Mohammadi dalam rekaman itu.

Setelah terjadi ledakan bom, aparat keamanan Afghanistan yang berjaga sempat terlibat kontak senjata dengan kelompok tidak dikenal selama lima jam. Aparat menyatakan empat orang yang terlibat tembak-menembak itu tewas ditembak.

Setelah seluruh pelaku dilumpuhkan, aparat keamanan mengungsikan sementara penduduk yang tinggal di kawasan itu ke tempat yang lebih aman. Mereka juga menggeledah seluruh rumah dan bangunan di kawasan itu satu-persatu.

Sampai saat ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

Meski kelompok Taliban dituduh berada di balik serangan itu. Namun, kelompok ISIS Afghanistan juga kerap mengklaim serangan bom di Kabul.

Aksi kekerasan di Afghanistan semakin sering terjadi setelah pasukan koalisi Amerika Serikat dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ditarik. Kelompok Taliban terus menggiatkan serangan terhadap aparat keamanan Afghanistan dan merebut wilayah perbatasan serta sejumlah kota.

(ayp/ayp)

[Gambas:Video CNN]