Efek Ritel BEI Pede Nilai Transaksi Harian Tembus Rp 135 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2022 di kisaran Rp 13,5 triliun.

Nilai rerata transaksi harian itu naik dari proyeksi bursa sepanjang tahun ini sebesar Rp 12 triliun.

Direktur Perdagangan dan Anggota Bursa, Laksono Widodo optimistis target itu dapat dicapai seiring dengan tren penambahan jumlah investor ritel pada tahun ini.


Meskipun dalam beberapa hari ini nilai transaksi harian sempat berada di bawah Rp 10 triliun, otoritas bursa menegaskan tidak akan merevisi target rerata transaksi harian yang sudah ditetapkan pada tahun ini.

"Tidak ada revisi target, tetap di Rp 12 triliun untuk 2021," kata Laksono kepada awak media, Selasa (14/8/2021).

Dia menilai, penambahan investor saat ini sudah menjadi penopang terbesar dalam transaksi di bursa saham domestik, di mana partisipasi investor ritel memberi andil 60% terhadap nilai transaksi bursa pada Januari hingga Agustus 2021. Sehingga, tren ini akan menjadi katalis positif bagi peningkatan transaksi harian.

"Tahun depan target Rp 13,5 triliun," ujarnya.

Seperti diketahui, pada tahun ini BEI juga menargetkan jumlah penawaran umum dari seluruh instrumen baik pencatatan saham, obligasi, Efek Beragun Aset (EBA), DINFRA, hingga ETF (exchange traded fund) di tahun ini akan mencapai 66 penawaran umum.

Sampai dengan 8 September, terdapat 23 perusahaan yang berada dalam pipeline pencatatan saham.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia menyampaikan, dari 23 perusahaan tersebut terdapat satu perusahaan di sektor teknologi dan satu perusahaan di sektor energi terbarukan.

Bila dilihat dari asetnya, 4 perusahaan masuk dalam kategori aset skala kecil atau kurang dari Rp 50 miliar. 7 perusahaan aset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai dengan Rp250 miliar, dan 12 perusahaan aset skala besar di atas Rp 250 miliar.

Perinciannya, satu perusahaan dari sektor basic materials; tiga perusahaan dari sektor industrials; satu perusahaan dari sektor transportation and logistics; empat perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals.

Selanjutnya, tujuh perusahaan dari sektor consumer cyclicals; satu perusahaan dari sektor technology; masing-masing dua perusahaan dari sektor energi dan finansial; satu perusahaan dari sektor propertis dan real estate dan satu perusahaan dari sektor infrastructures.

"Bursa senantiasa mendukung semua sektor untuk dapat me-utilisasi ekistensi pasar modal untuk dapat bertumbuh," katanya.


[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)

0 Response to "Efek Ritel BEI Pede Nilai Transaksi Harian Tembus Rp 135 T"

Post a Comment