Investor Khawatirkan Kabar China Wall Street DIbuka Melemah

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) tergelincir ke zona merah pada pembukaan perdagangan Jumat (24/9/2021), di tengah pekan penuh volatilitas menyusul kebijakan tegas pemerintah China terkait mata uang kripto.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 105 poin (-0,4%) pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan selang 15 menit menjadi minus 11,6 poin (-0,03%) ke 34.753,22. Indeks S&P 500 surut 1,4 poin (-0,03%) ke 4.447,57 sementara Nasdaq ambles 64,75 poin (-0,43%) ke 14.987,5.

Investor mengkhawatirkan dampak ambruknya raksasa properti China Evergrande Group yang nyaris gagal bayar (default). Indeks Hang Seng pun terpelanting 4%. Indeks kecemasan pasar, Cboe Volatility index, melompat do atas level 25, menjadi yang tertinggi sejak Mei.


Kebijakan tegas pemerintah China melarang bitcoin memperburuk sentimen pasar, terutama menekan saham teknologi. Bank sentral China mengatakan bahwa semua kegiatan terkait mata uang kripto adalah ilegal.

Bank sentral China juga menegaskan bahwa bursa mata uang kripto China adalah ilegal. Bitcoin anjlok 9% sedangkan ether ambruk 11%.Saham terkait kripto anjlok di pembukaan. Saham bursa bitcoin yakni Coinbase anjlok lebih dari 3%. Saham Tesla yang berinvestasi di Bitcoin turun 1%.

Saham Nike anjlok 5% di pembukaan setelah raksasa produsen sepatu tersebut melaporkan pertumbuhan pemasukan yang meleset dari ekspektasi analis menyusul pelemahan permintaan di Amerika Utara.

Pasar sempat menguat setelah bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) menyatakan akan mempertahankan kebijakan moneter ekstra longgarnya. Investor juga bertaruh bawa krisis utang Evergrande tak akan mengganggu pasar global.

Saham Dow Jones menguat 500 poin pada Kamis menjadi kinerja terbaiknya sejak 20 Juli. Indeks S&P 500 tumbuh 1,2%, sedangkan Nasdaq tumbuh 1%. Sepanjang pekan berjalan, Dow Jones naik 0,5%, sedangkan S&P 500 tumbuh 0,4% sepekan, dan Nasdaq naik sekitar 0,1%.

Investor masih menunggu apakah Evergrande bakal bisa membayar bunga utang senilai US$ 83 juta atas obligasi denominasi dolar AS. kecemasan seputar Evergrande memukul pasar global dan mengawali pekan sehingga Dow Jones anjlok lebih dari 600 poin.

"Jika Evergrande gagal, eksposur di luar China sepertinya terbatas, dan karena pemerintah akan melakukan apapun untuk mengatasinya," tutur Edward Moya, analis pasar senior Oanda, sebagaimana dikutip CNBC international.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(ags/ags)

0 Response to "Investor Khawatirkan Kabar China Wall Street DIbuka Melemah"

Post a Comment