Pencarian Hafiz Al-Quran Asal Bekasi yang Hanyut di Sawarna Distop Korban Sempat Jadi Imam Salat

TRIBUNBANTEN.COM - Dzikri Ahmad Musyaffa (21), wisatawan asal Bekasi yang hilang tenggelam di Pantai Ciantir Sawarna merupakan seorang penghafal Alquran atau hafiz.

Bahkan, korban sempat memimpin salat subuh sebelum kejadian.

Hal ini diceritakan Haji Masturi, ayahanda korban, saat dijumpai di kediamannya, Jaticempaka, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Senin (15/11/2021).

Masturi mengatakan, putranya merupakan mahasiswa Instritut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ) Jakarta.

Sebelum menuntut ilmu di PTIQ Jakarta, Dzikri merupakan lulusan Pondok Pesantren Al-Falah Bandung.

"Dan dia hafidz (penghafal) Al-quran, 30 juz, jadi dia keseharian dia di sini (yayasan milik orangtuanya) ngajar SD sama TPA (Taman Pendidikan Al-quran)," kata Masturi.

Tim SAR gabungan menghentikan pencarian wisatawan asal Bekasi yang terseret ombak di Pantai Ciantir, Sawarna, Lebak, Minggu (7/11/2021). Tim SAR gabungan menghentikan pencarian wisatawan asal Bekasi yang terseret ombak di Pantai Ciantir, Sawarna, Lebak, Minggu (7/11/2021). (dokumentasi Basarnas Banten)

Selama ini, lanjut Masturi, anaknya dikenal sebagai sosok yang ramah. Dia juga kerap dipercaya sebagai imam saat salat berjemaah di masjid di wilayah tempat tinggalnya.

Bahkan, Dzikri sempat memimpin salat subuh di masjid sekitar area Pantai Ciantir sebelum kejadian terseret ombak.

Baca juga: 7 Hari Hilang, Tim SAR Hentikan Operasi Pencarian Korban Tenggelam di Pantai Ciantir Sawarna

"Dia sewa penginapan tetapi enggak ditidurin, langsung dia ke masjid, istirahat di masjid, subuh masih berjamaah bahkan jadi imam di situ masjid pinggir pantai," jelasnya.

 Tujuan Dzikri ke Pantai Ciatir Sawarna diketahui untuk berlibur, dia berangkat dari Bekasi bersama tiga orang rekannya menggunakan mobil pada Sabtu (6/11/2021) lalu.

0 Response to "Pencarian Hafiz Al-Quran Asal Bekasi yang Hanyut di Sawarna Distop Korban Sempat Jadi Imam Salat"

Post a Comment