Ternyata Ini Bedanya Trading Saham Blue Chip dan Second Liner

Jakarta, CNBC Indonesia - Para trader biasanya memilih mencari cuan pada saham-saham berkapitalisasi pasar (market cap) besar alias big caps, dan sebagian ada yang mengincar saham lapis kedua (second liner) alias mid caps, dan saham lapis ketiga (third liner) atau small cap.

Joseph Gabetua, Senior Analyst Creative Trading System, mengatakan setidaknya ada satu perbedaan aturan saat trading pada saham big caps, mid caps, dan small caps di mana untuk big cap si trader masih bisa membagi portofolionya ke saham-saham mid cap.

"Kalau untuk aturannya, misalnya kita mengelola uang dan uang yang kita taruh di portofolio kita ini jumlahnya semakin lama semakin besar. Tetapi ketika kita mencapai satu titik tertentu di mana uang kita sepertinya harus dibagi [diversifikasi saham] lebih bagus [ke saham-saham mid cap]," kata Gabetua, dalam dalam program Investime CNBC Indonesia, Jumat (5/11/2021) lalu.


Menurutnya saat trading, biasanya ada pembagian seperti equal market cap dan market cap weighted alias saham-saham berkapitalisasi pasar saham dan bobot yang sama.

"Jadi kita perlu membagi-bagi kalau memang uang yang kita taruh di portofolio ini cukup besar, menurut saya ada satu aturan sederhana yang perlu kita ikuti, misalnya dengan cara market cap weighted," jelasnya.

Dengan demikian, dana trading bisa dibagi ke saham-saham lainnya. Sementara itu, menurut Gabetua, untuk aturan cut loss (jual rugi) yang sehat ketika menjadi trader, ialah memilih untuk tidak membatasi cut loss tersebut lantaran dia memiliki beberapa indikator tertentu.

Cut loss adalah aksi penjualan saham yang sebelumnya dibeli untuk mencegah kerugian yang lebih lanjut ketika saham yang dipegang tersebut terus saja turun.

"Sebagaimana yang saya lakukan, kalau ditanya hold profit [tahan saat untung] sampai mana jujur saja saya let the profit run, tidak membatasinya karena saya punya beberapa indikator-indikator jika berada dalam satu kondisi tertentu," katanya.

Dia mengatakan jika cut loss, akan lebih mudah untuk secara psikologis membatasi dan menentukan dari awal, bukan berdasarkan persentase kerugiannya.

"Ini supaya lebih berasa based on rupiahnya. Kita siap untuk cut loss dalam posisi waras atau pain tolerancenya itu pada level mana, harus ditentukan. Ini akan lebih membantu," tutupnya.


[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)

0 Response to "Ternyata Ini Bedanya Trading Saham Blue Chip dan Second Liner"

Post a Comment