Okupansi Terus Melorot 125 Hotel dan Restoran di DI Yogyakarta Tutup Pemerintah Siapkan Insentif

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebanyak 125 hotel dan restoran di DI Yogyakarta (DIY) kini memilih tutup sementara.

Penutupan sementara hotel itu lantaran pihak manajemen hotel tak sanggup lagi beroperasi di tengah pembatasan aktivitas masyarakat.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono mengungkapkan, awalnya sejak 3 Juli 2021 beberapa hotel dan restoran di DIY masih melayani tamu.

Dua hari setelah itu dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat mulai terasa.

Baca juga: Pemda DIY Janjikan Penyaluran Bansos untuk Warga Terdampak PPKM Level 4

Hotel di DI Yogyakarta mulai sepi wisatawan, tingkat okupansi pun terus melorot dan sampai hari ini diakui oleh Deddy tingkat huniannya hanya 0 hingga 6 persen, baik hotel berbintang maupun non bintang.

"Situasi PHRI DIY kritis dengan adanya PPKM Darurat. Dan saat ini diperpanjang 5 hari lagi. Saat ini sudah ada tambahan 25 hotel dan restoran yang tutup. Totalnya sudah 125 hotel dan restoran sementara tak beroperasi," ungkapnya, Rabu (21/7/2021).

Ia menjelaskan, sejak 3 Juli penghasilan hotel terus menurun, bahkan ada beberapa hotel yang tidak mendapat pemasukan sama sekali.

"Tapi biaya operasional tetap jalan. Contoh gaji karyawan, listrik, tagihan BPJS dan lainnya," jelas Deddy.

Dirinya meminta kepada pemerintah agar para pelaku industri pariwisata khususnya bidang perhotelan mendapat solusi atas keterpurukannya saat ini.

"Hal itu kami harapkan sekali karena itu menjadi oksigen bagi kami. Kami masih punya sisa semangat," tutur Deddy.

Related Posts

0 Response to "Okupansi Terus Melorot 125 Hotel dan Restoran di DI Yogyakarta Tutup Pemerintah Siapkan Insentif"

Post a Comment