Nasib Rumah-rumah Art Deco di Tunisia Jadi Pembuangan Sampah

Jakarta, CNN Indonesia --

Di jantung ibu kota Tunisia, bangunan art deco dan art nouveau era kolonial menghadapi ancaman pembongkaran karena lemahnya usaha pelestarian warisan bersejarah.

Imed Tahenti adalah satu-satunya penyewa yang tersisa dari sebuah bangunan bergaya Haussmann, hanya selemparan batu dari jalan raya utama Tunis.

Sejak 1956, keluarganya telah menyewa unit apartemen di lantai dasar, bangunan art deco yang menampilkan langit-langit tinggi, ubin artisanal, dan tangga berliku.


Tahenti adalah penghuni terakhir yang menolak tekanan untuk pergi.

Seorang broker baru-baru ini mengumumkan bahwa dia ingin gedung itu dikosongkan sebelum dijual, setelah membelinya beberapa dekade lalu.

"Saya telah bertahan untuk waktu yang lama," kata Tahenti, seorang pembuat roti berusia 60-an, mengungkapkan ketakutan bahwa pemilik bangunan akan menghancurkan gedung dan mendirikan kantor.

Tahenti mengatakan dia seharusnya diberitahu tentang penjualan itu, menambahkan bahwa di bawah hukum dia akan diprioritaskan untuk membelinya sebagai penduduk.

Dua sisi kota

Dibangun di Tunis selama periode kolonial Prancis abad ke-19 dan ke-20, bangunan semacam itu dimaksudkan untuk "memodernisasi" kota.

Penghuni aslinya sebagian besar adalah penduduk kolonial atau orang Tunisia Yahudi, banyak dari mereka pergi setelah kemerdekaan negara itu pada tahun 1956 dan konflik Israel-Arab 1967.

Dibangun oleh arsitek dan pebisnis Italia dan Prancis, bangunan semacam itu sering diasosiasikan dengan kolonialisme.

Tetapi "Anda tidak dapat berbicara tentang kota Arab tanpa mengingat bahwa pada saat yang sama orang-orang Eropa yang membangun Tunisia," kata arsitek Dhouha al-Jalasi.

Setidaknya 160 bangunan bobrok milik orang asing berisiko runtuh di penjuru Tunisia, menurut survei resmi terakhir pada 2019.

Sebagian warga telah melakukan perbaikan yang mengubah warisan arsitektur bangunan, sementara sebagian lainnya digunakan sebagai tempat pembuangan sampah.

Di Tunis, lingkungan juga telah terancam oleh rancangan undang-undang yang berusaha menghancurkan bangunan bobrok, yang berpotensi mempengaruhi sekitar 5.000 bangunan.

Undang-undang tersebut diajukan ke parlemen pada tahun 2018, tetapi tekanan masyarakat sipil akhirnya menyebabkan penundaan.

Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...

Nasib Rumah-rumah Art Deco di Tunisia Jadi Pembuangan Sampah BACA HALAMAN BERIKUTNYA

0 Response to "Nasib Rumah-rumah Art Deco di Tunisia Jadi Pembuangan Sampah"

Post a Comment